Jumat, 21 September 2012

contoh tapakur

Muhasabah, yuk!
Amalan apakah yang dapat membawaku ke surga?
Sedangkan salat yang telah rutin kujalankan semenjak baligh seringkali dihiasi oleh mimpi dan lamunan sesaat yang menghilangkan ikhlas dari hatiku. Dan setan selalu tertawa melihatku kebingungan menghitung rakaat dalam hati. Sungguh, aku tak percaya amalan salatku akan lolos dari perhitungan di hari Penghisaban nanti.
Akankah aku sanggup melewati detik mendebarkan di titian sirath-Nya?
Sedangkan lapar dan hausku saat berpuasa menjadikanku lemah dan tak berdaya melakukan ibadah pada-Nya. Dan tak sanggup kumenahan hasrat yang menyisakan ganjaran berpuasa hanya sedikit saja. Padahal prajurit Badar begitu tangguh menerjang musuh di medan juang. Aku kalah.
Bukankah aku bisa meraih ridho dan kebahagiaan orang-orang miskin?
Tetapi aku terlalu sibuk merawat dan menumpuk harta benda hingga tak terjamah. Aku takut kehilangan, maka aku mendekapnya erat-erat. Kupikir jerih payahku lah yang menjadikannya menggunung tinggi. Sedangkan aku lupa bahwa ini semua karena rahmat-Nya.
Mungkinkah kesaksianku akan keesaan-Nya menyelamatkanku?
Tetapi tak terhitung lagi waktu yang habis untukku memamerkan amal baik yang sudah kulakukan pada orang-orang di sekitarku. Kujejerkan bak pameran lukisan dan benda-benda berharga, sebagai bukti yang menerangkan kesalehanku. Dan aku sibuk menyembah-nyembah diriku sendiri.
Yakinkah aku akan mendapatkan singgasana cahaya?
Padahal hati ini tak juga bersih dari prasangka terhadap sesama. Cinta dan kasih sayang sulit tumbuh sebab kerak yang ada telah membeku. Dan hati ini mudah tersulut amarah juga tak mudah memaafkan. Jadi, bagaimanakah benih ukhuwah akan bersemi di sana?
Aku sungguh tak punya apa-apa. Tapi aku selalu berpikir bahwa memiliki segala. Perjalananku di dunia membawaku menjajaki usia, namun tak juga tersentuh hati ini untuk menggerakkan diri ke surga. Padahal sungguh banyak pintu yang masih terbuka.
Ya Allah … akankah diri ini kekal menghuni dasar neraka?
Aku sungguh tak punya apa-apa. Dan aku tak berhenti meminta-Mu mencurahkan ampunan untuk semua dosa.
Ya Rabb-ku, sungguh aku telah zalim, maka ampunilah aku, dan berilah rahmat padaku agar aku tidak termasuk ke dalam orang-orang yang merugi

Jika Nabi Muhammad Datang ke Rumahmu...
Jika Nabi Muhammad datang ke rumahmu,
Untuk meluangkan waktu sehari dua hari bersamamu,
Tanpa kabar apa-apa sebelumnya,
Apakah yang akan kau lakukan untuknya?
Akankah kau sembunyikan buku duniamu,
Lalu kau keluarkan dengan cepat kitab hadits di rak buku?
Atau akankah kau sembunyikan majalah-majalahmu,
Dan kau hiasi mejamu dengan Qur'an yang telah berdebu?
Akankah kau masih melihat film X di TV,
Atau dengan cepat kau matikan sebelum dilihat Nabi?
Maukan kau mengajak Nabi berkunjung ke tempat yang biasa kau datangi,
Ataukah dengan cepat rencanamu kau ganti?
Akankah kau bahagia jika Nabi memperpanjang kunjungannya,
Atau kau malah tersiksa karena banyak yang harus kau sembunyikan darinya?
Jika Nabi Muhammad tiba-tiba ingin menyaksikan,
Akankah kau tetap mengerjakan pekerjaan yang sehari-hari biasa kau lakukan?
Akankah kau berkata-kata seperti apa yang sehari-hari kau katakan?
Akankah kau jalankan sewajarnya hidupmu seperti halnya jika Nabi tidak
kerumahmu?
Sangatlah menarik untuk tahu
Apa yang akan kau lakukan
Jika Nabi Muhammad datang, mengetuk pintu rumahmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar